Abdurrahman membuat 10 kategori acara televisi dan media cetak yang
      merupakan bagian dari strategi ghazwul fikri, dan karenanya haram ditonton
      oleh kaum Muslim.
      1. Membius pandangan mata. Banyak disuguhkan wanita-wanita calon penghuni
      neraka dari kalangan artis dan pelacur. Mereka menjadikan ruang redaksi
      bagaikan rumah bordil yang menggelar zina mata massal.
      2. Pameran aurat. Saluran televisi berlomba-lomba menyajikan artis-artis,
      baik dengan pakaian biasa, ketat, pakaian renang, sampai yang telanjang.
      Penonton diajak untuk tidak punya rasa malu, hilang iman, mengikuti
      panggilan nafsu, dan menghidupkan dunia mimpi.
      3. Membudayakan ikhtilat. Sekumpulan laki-laki dan wanita yang bukan
      muhrim, biasa bergumul jadi satu tanpa batas. Tayangan semacam ini tak
      ubahnya membuka transaksi zina.
      4. Membudayakan khalwat. Kisah-kisah percintaan bertebaran di berbagai
      acara.
      Frekuensi suguhan kisah-kisah pacaran dan kencan makin melegitimasi budaya
      khalwat.
      5. Membudayakan tabarruj. Banyak pelaku di layar kaca yang mempertontonkan
      bagian tubuhnya yang seharusnya ditutupi, untuk dinikmati para pemirsa.
      6. Mengalunkan nyanyian dan musik setan. Televisi banyak menyiarkan bait
      syair lagu berupa mantera zina yang diiringi alunan alat musik setan.
      7. Menyemarakkan zina. Sajian dari luar negeri maupun lokal yang banyak
      menyertakan adegan peluk, cium, dan ranjang membuktikan bahwa televisi
      adalah corong zina. Aksi zina yang menyeluruh, baik zina mata, telinga,
      hati, lidah, tangan, kaki, dan kemaluan.
      8. Mempromosikan liwath (homoseksual). Para artis dan selebritis yang
      mengidap penyakit homoseks dijadikan contoh gaya hidup modern dan high
      class. Kaum homo makin bebas berkeliaran dengan berlindung di bawah payung
      hak asasi manusia.
      9. Menebarkan syirik. Televisi banyak mengekspos praktik pedukunan,
      mistik, ramalan, dan sihir yang dapat menghancurkan aqidah ummat.
      10. Tenggelam dalam laghwun. Acara-acara yang tak ada manfaatnya banyak
      disuguhkan untuk pemirsa, misalnya gunjingan tentang kehidupan pribadi
      selebriti dan humor berlebihan, sehingga lupa mengerjakan hal-hal yang
      justru penting seperti dzikir kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala.
 
PAk bHsaNA koq gAk kRoaN gtw SiCH..................taPI keREN jGA KOq...........bTW sYA ajArIN bWAt KyaK nIy ya.......YA paK yaaaa.........
BalasHapusZAK kn anak muda, jd bolela asal sopan. tapi comment sala tempat mestinya di artikel sapa takuut? yo tooo.....thank uda brani bc blog q.
BalasHapusseng penting jaga kwarasan ZAK....